Tips Tetap Untung Meski Minimarket Mengepung

Banyak pihak mengeluh minimarket jaringan nasional dapat mematikan toko kelontong kecil. Tapi ternyata masih ada toko kelontong kecil yang tetap bisa untung walaupun dikepung gurita minimarket.

Berdirinya toko minimarket bagai jamur di musim hujan sering dikeluhkan banyak pengusaha toko kelontong. Menurut mereka, minimarket telah merebut lahan usaha mereka. Harus diakui ada toko kelontong yang usahanya turun, bahkan gulung tikar, gara-gara dikepung oleh mimarket jaringan nasional.

Beberapa toko kelontong berusaha bangkit dengan mencoba meniru gaya dan pelayanan ala minimarket. Tapi, sayang tak sedikit yang menyerah di tengah jalan. Pendapat bahwa minimarket mengancam usaha toko kelontong ada benarnya juga.

Namun di sisi lain ternyata usaha toko kelontong masih tetap bermunculan di sana-sini. Mereka bertahan tidak dengan menjadi imitasi dari minimarket, melainkan tetap mempertahankan ciri khas toko kelontong rakyat. Mereka mempelajari apa yang jadi kelebihan dan kelemahan minimarket lalu mengubahnya menjadi keunggulan toko kelontong.

Karena modalnya terbatas, toko-toko kelontong ini memang tidak tumbuh sebesar minimarket. Mereka kecil-kecil saja. Namun keuletan dan ketekunan mereka patut diacungi jempol. Berikut beberapa tips dari toko kelontong yang tetap untung meski minimarket mengepung.

1. Lokasi lebih dekat dengan pembeli

Minimarket boleh saja berusaha mendekati pembeli dengan berdiri di lokasi-lokasi strategis, tapi toko kelontong bisa berdiri lebih dekat lagi. Toko kelontong bisa berdiri di pojok jalan, gang sempit, jalan buntu, bahkan berada di depan atau samping rumah anda.

2. Barang dagangan lebih sesuai dengan kebutuhan pembeli

Keunggulan sekaligus kelemahan minimarket adalah hanya menjual barang dengan jangkauan nasional. Sedangkan toko kelontong tahu persis barang apa yang secara tradisional lebih disukai masyarakat lokal. Misal, minimarket menjual kacang garing kelas nasional merk Garuda, tapi yang disukai masyarakat sekitar adalah kacang sangrai buatan lokal yang hanya bisa ditemui di toko kelontong.

3. Pasti ada barang yang tak dijual oleh minimarket

Siapa bilang semua semua kebutuhan rumah tangga dijual di minimarket. Toko kelontong yang jeli tak perlu bersaing secara langsung dengan minimarket karena masih banyak barang kebutuhan sehari-hari yang bisa dijual di toko kelontong karena tidak disediakan di minimarket.

4. Menjual secara eceran

Menjual rokok batangan atau beras secara kiloan hanya bisa dilakukan oleh toko kelontong. Untungnya memang kecil secara nilai Rupiah, namun prosentase marginnya besar juga. Toko kelontong juga bisa menjual barang-barang seharga, misal, Rp. 500. Contohnya snack jajanan anak-anak, bumbu masak, sampo, sabun atau barang lain yang dijual dalam satuan kecil.

5. Harga lebih bersaing

Modal dan biaya operasional minimarket sangat besar. Mereka pun mengharap keuntungan yang besar. Sedangkan toko kelontong bisa dioperasikan secara fleksibel, efisien dan hemat. Pemilik toko kelontong pun biasanya tidak muluk-muluk mengejar laba. Karenanya, harga di toko kelontong bisa lebih murah dan terjangkau.

6. Lebih akrab dengan pembeli

Boleh saja minimarket mempunyai prosedur yang mewajibkan karyawannya untuk bersikap ramah pada pembeli. Namun toko kelontong mengenal pelanggannya lebih dekat lagi, mulai dari kebiasaan, kegemaran, daya beli sampai gosip-gosip lingkungan.

7. Tak ada kontan, hutang pun boleh

Yang tak mungkin dilayani minimarket adalah beli dengan berhutang. Ciri kerakyatan dari toko kelontong adalah boleh berhutang. Tentu tidak semua orang diberi kesempatan berhutang, namun transaksi hutang piutang ini menunjukkan kuatnya ikatan sosial antara toko kelontong dan pelanggannya.

8. Pelayanan lebih memuaskan pembeli

Di toko kelontong yang menjual peralatan listrik misalnya, melayani pemasangan kabel dan tetek bengeknya. Layanan semacam ini belum tentu disediakan oleh minimarket.

Masih ada beberapa keunggulan toko kelontong yang bisa dibahas. Seperti misal, menjual barang dengan aneka kualitas sesuai dengan kebutuhan. Bila pembeli tak mampu membeli minyak angin kualitas satu, mereka bisa memilih yang kualitas dua. Semua ini menunjukkan bahwa toko kelontong memilki daya tahan yang ulet dan kuat. Karenanya, jangan takut tak untung meski minimarket mengepung.