Ramadlan, Ramadhan, Ramadan

# 1 \ 6 Mei 2019

Bila lapar
dan dahaga
tak mengubahmu
ia hanya
menyakitimu

# 2 \ 7 Mei 2019

Suatu ketika:
Allah ingin mendengar
munajat para kekasih
dari subuh ke subuh
dari hilal ke hilal
lalu: turunlah ayat-ayat puasa

# 3 \ 8 Mei 2019

Atas nama agama
ayah mengajarmu berpuasa
tetapi demi cinta
ibulah yang menanak nasi
untukmu berbuka

# 4 \ 9 Mei 2019

Tuhan,
tadarusku bodoh
dan terbata-bata
tapi bila itu
membuat-Mu iba
biarlah aku tetap bodoh
dan terbata-bata

# 5 \ 10 Mei 2019

Wanita mendamba pria
yang bisa menjadi imam
di shalat-shalat tarawihnya
agar dari rahimnya kelak
lahir seorang pria
yang bisa menjadi imam
di shalat-shalat tarawihnya

# 6 \ 11 Mei 2019

Tanda cinta seorang ayah pada anak gadisnya yang tinggal jauh di lain kota adalah menelepon si gadis saat sahur dan bertanya, “Tadarusmu sudah sampai mana?”

# 7 \ 12 Mei 2019

Ngluruk Tanpo Bolo
Berjuang dengan cinta
Menang Tanpo Ngasorake
Menang dengan cinta
Sekti Tanpo Aji-Aji
Berkuasa dengan cinta
Sugih Tanpa Bondho
Kaya dengan cinta

# 8 \ 13 Mei 2019

Tarawih adalah kesabaran
saat kau kehilangan kesabaran
kau kehilangan tarawih

# 9 \ 14 Mei 2019

Manusia tadahkan
dua telapak tangan
lalu berdoa
meminta lebih banyak
dari yang bisa ditangkup
di dua telapak tangan

# 10 \ 15 Mei 2019

Bukan ramadlan yang semakin berat
tetapi kita yang semakin kalah

# 11 \ 16 Mei 2019

Bila tadarusku kau anggap bodoh
mengapa di dadaku ada gemuruh
yang menuntunku terus mengeja
kalimat-kalimat-Mu

# 12 \ 17 Mei 2019

Bacalah walau satu ayat
tapi bila hidupmu
berkejaran dengan waktu
bacalah sepuluh ayat

# 13 \ 18 Mei 2019

Ramadlan memelukmu,
maukah kau membalas
dengan pelukan yang lebih erat?

# 14 \ 19 Mei 2019

Kepada anak yang bertanya kepada bapaknya, “Untuk apa kita berlapar-lapar puasa.” Karena kita menikmati untuk tidak menikmati kenikmatan.

# 15 \ 20 Mei 2019

Tak ada yang perlu ditakuti dari lisan dan tangan mereka yang benar-benar berpuasa.

# 16 \ 21 Mei 2019

Setetes air wudlu ini
entah tertelan
entah tidak
mengingatkanku padaMu

# 17 \ 22 Mei 2019

Takutlah pada doa-doa yang terujud; ia bisa menjelma hijab.

# 18 \ 23 Mei 2019

Aku ruang
yang meniscayakan
semua jalan
menuju Tuhan

# 19 \ 24 Mei 2019

Tahukah kau wahai anak Adam, beda iblis dan nafsu?
Iblis membujukmu mencuri sekeping emas. Sedangkan nafsu, tak cukup hanya sekeping, ia ingin kau mencuri beribu-ribu keping emas lainnya.

# 20 \ 25 Mei 2019

Kita diajari untuk menjadi orang baik, bukan untuk membuktikan bahwa kita ini orang baik.

# 21 \ 26 Mei 2019

Yang paling
melukaimu
adalah
harapan-harapanmu

# 22 \ 27 Mei 2019

Tuhan menyayangi pelayan restoran yang mendahulukan pelanggannya kenyang berbuka puasa sebelum dirinya sendiri.

# 23 \ 28 Mei 2019

Kau ingin khusyuk, kau tak khusyuk.
Kau berusaha khusyuk, kau tak khusyuk.
Kau merasa khusyuk, kau tak khusyuk.
Kau pura-pura khusyuk, kau tak khusyuk.
Kau khusyuk, kau tak tahu.

# 24 \ 29 Mei 2019

Bila ramadlan ini
Tuhan tak turunkan
malam seribu bulan,
masihkah kau
melafadzkan namaNya?

# 25 \ 30 Mei 2019

Bila seseorang mencelamu
katakan “inni shoimun, inni shoimun”
hanya antara kau dan Tuhan,
sedangkan pada si pencela
kau buktikan kata-katamu

# 26 \ 31 Mei 2019

Seberapa pun zakat
takkan mensucikan harta
yang tak suci

# 27 \ 1 Juni 2019

Tuhan,
ajari aku meneladani Muhammad
dari seorang yatim Quraysy
menjadi Al Amin
kecintaan seluruh Makkah
sebelum Jibril turun membawa Iqra’

# 28 \ 2 Juni 2019

Lebaran ini,
untuk siapa kau pulang?
Ibumu
Ibumu
Ibumu
Ayahmu

# 29 \ 3 Juni 2019

Ketika menyadari
hidup ini berujung
maka semua kesibukan
dan kesenangan ini
tak lebih dari
upaya untuk
mengingkarinya

# 30 \ 4 Juni 2019

Puasa tak seberapa
tadarus tergesa-gesa
tarawih ala kadarnya
lalu mengaku menang
dan kembali suci?

***

6 Mei 2019 – 4 Juni 2019