# 1 \ 1 Agu 2012
O Agustus
kemarau kau
menggigil
# 2 \ 2 Agu 2012
Debu Agustus
kering
dingin
# 3 \ 3 Agu 2012
Agustus meliput pagi
ke senja kemarau
kau yang redup
# 4 \ 4 Agu 2012
Agustus adalah rentak
daun-daun mangga
beralih paras
# 5 \ 5 Agu 2012
Subuh sedari tadi
tadarus belum jua
usai bergegas
# 6 \ 6 Agu 2012
Selamat pagi bunga mangga
rintik geretahnya
di halaman tetangga
# 7 \ 7 Agu 2012
Dari balik pupur kabut
seolah tebu-tebu Tulangan
tersemai di kertas gambar
# 8 \ 9 Agu 2012
Di bawah lampu trotoar
sayup-sayup subuh tak bisa
menyembunyikan pupur kabut
# 9 \ 14 Agu 2012
Lebaran esok lusa
bulan tua tersenyum
memanggil pejalan pulang
# 10 \ 18 Agu 2012
Subuh lebaran
sepi
cuma takbir
# 11 \ 22 Agu 2012
Ketika bunga-bunga mangga
menjelma putik-putik
Agustus bergegas
# 12 \ 29 Agu 2012
Pagas, akhir Agustus
maoni pupus
ranting dan kelopak kering
# 13 \ 7 Agu 2013
Pekuburan sepi
sejenak tersiap
nafas sendiri
# 14 \ 12 Agu 2013
Agustus subuh
ketika gagang pintu
pun mengembun
# 15 \ 13 Agu 2013
Pagi menaruh gigil
di lantai
di langkah yang berjingkat-jingkat
***
1 Agustus 2012 – 13 Agustus 2013