Dering Telpon Tengah Malam

Pernahkah anda mendapat telepon tengah malam yang membawa berita buruk? Sebaiknya anda tetap tenang. Siapa tahu ini adalah momen yang anda tunggu-tunggu.

Telepon rumah berdering kencang. Waktu itu hampir jam satu lewat tengah malam. Saya dan istri yang sedang lelap sontak terbangun. Istri saya tergopoh-gopoh ke ruang tengah. Mengangkat telepon. Setelah menyapa, “Halo”, istri saya terdiam sejenak. Ia berusaha bicara tapi terbata-bata. Telepon di tengah malam selalu membawa berita buruk. Dan, benar!

“Didin…,” kata istri saya bergetar. Didin adalah keponakan istri saya. Ada apa dia menelepon malam-malam? Saya mengambil telepon dari istri saya dan mendengar Didin terisak-isak. “Tolong Om, aku ditangkap polisi.”

Jantung saya berdegub kencang. Samar-samar saya dengar suara orang berbicara dari handy talky dan sirene. Kenapa dia ditangkap polisi? Apa dia menabrak orang? Atau, berkelahi di jalan? Atau, apa? Belum sempat saya bertanya, telepon sudah dialihkan ke seseorang. “Halo, apa betul bapak adalah saudara dari Didin?” Suaranya berat dan berwibawa. Kemudian dia menyebutkan pangkat, nama dan kesatuannya. Dalam keadaan panik saya tidak bisa mengingat semuanya. Yang saya tahu, bapak itu adalah polisi.

“Malam ini kami melakukan razia. Kebetulan keponakan bapak tertangkap membawa narkoba,” jelas pak polisi. Istri saya langsung lemas. Sebenarnya Didin anak yang baik. Belakangan ini sering mengeluh tentang hubungan dengan pacarnya. Dia ingin segera menikah tetapi ragu-ragu karena belum punya pekerjaan yang mapan. Mungkin dia frustasi lalu terperangkap memakai narkoba. Aduh, bagaimana ini?

Saya berusaha tenang. Bagaimana pun saya harus membantu Didin yang sedang dalam kesulitan. Setelah menarik nafas dalam-dalam, saya menjawab ke bapak polisi di seberang telepon, “Pak polisi, Didin adalah keponakan saya. Jika memang benar Didin tertangkap razia, maka diproses saja pak. Masukkan dia ke penjara lalu pukuli. Anak itu memang suka bikin masalah. Kami malah senang kalau dia dihukum berat. Tidak perlu dikasihani. Hajar saja biar tahu rasa.” kata saya penuh semangat.

Istri saya kaget mendengar ucapan saya. Tetapi saya tersenyum lebar. Saya bilang ke istri saya, “Ini penipuan.” Pak polisi itu berkata sesuatu, tetapi saya tetap saja menjawab, “Sikat saja keponakan saya itu pak. Biar kapok!”

Sudah sering saya mendengar ada penipuan dengan modus menelepon tengah malam. Mengaku-ngaku polisi dan menakut-nakuti. Ujung-ujungnya mereka minta uang damai. Mereka itu bikin geram saja. Ingin rasanya bisa balik menipu mereka. Kebetulan malam itu saya dapat rezeki telepon tengah malam dari penipu. Ini momen yang saya tunggu-tunggu. Ternyata, bisa mempermainkan para penipu itu mengasyikkan juga. Jadi, kalau anda mendapat telepon dari penipu, balik tipu mereka.

1 Juni 2016