Bukan Mario Teguh, Bukan Pula Merry Riana

Menurut saya, pikiran positif yang otentik tidak didapat dari mendengarkan pidato Mario Teguh, Merry Riana atau Tung Desem Waringin, tetapi melalui keringat dan nafas tersenggal-senggal.

Kita semua tahu pentingnya berpikir positif. Pertanyaannya, bagaimana supaya kita bisa berpikir positif? Apakah dengan menonton acara tv Mario Teguh? Atau, mendengar siaran radio Merry Riana? Atau, mengikuti seminar Tung Desem Waringin?

Tidak ada maksud saya mengabaikan para motivator top Indonesia itu. Tetapi, kata-kata motivator biasanya hanya awet beberapa saat saja. Seringkali ia tak lebih dari sensasi kalimat-kalimat indah. Kita perlu motivasi yang otentik. Yang berasal dari dalam diri sendiri. Yang nyata. Bukan cuma kata-kata. Caranya? Berikut, pengalaman saya.

Malam ini cobalah untuk tidur lebih awal. Anda perlu tidur setidaknya 7 jam. Siapkan alarm agar anda bisa bangun pagi-pagi sekali. Jam 4.00 misalnya. Esok pagi, ketika anda bangun, jangan malas. Mungkin dalam hati anda menggerutu. Abaikan. Ucapkan syukur kita masih diberi umur. Bangkit dan bersihkan tubuh. Setelah itu, minum segelas dua gelas air putih. Jika anda mempunyai kewajiban untuk berdoa atau shalat subuh, lakukan dengan khusyu’.

Ganti pakaian tidur anda. Kenakan kaos, celana dan sepatu olahraga. Jangan bingung memilih-milih. Gunakan saja apa yang ada. Lalu, segera keluar rumah. Hirup udara pagi dalam-dalam. Gerakan tangan, kaki dan tubuh anda agar tidak kaku. Jika anda sudah siap, berjalanlah satu dua langkah. Lalu berjalan lebih cepat. Apakah anda kuat berlari? Jika ya, mari kita berlari-lari kecil. Jogging santai. Target kita adalah memutari blok perumahan anda minimal satu kali. Jika nafas anda mulai tersenggal dan detak jantung mulai meningkat, tak apa. Turunkan kecepatan atau kembali berjalan kaki. Atur irama langkah dan nafas.

Baik, kita sudah selesai memutari perumahan satu kali. Saya yakin, anda masih sanggup untuk memutarinya satu kali lagi. Mari kita berjanji untuk berlari satu putaran lagi. Terus tarik nafas dalam-dalam. Pusatkan perhatian pada pandangan jauh ke depan. Jangan pedulikan keringat yang mulai bercucuran. Panjatkan doa, mintalah diberi tambahan nafas dan kekuatan langkah. Anda pasti bisa.

Alhamdulillah, akhirnya kita menyelesaikan dua putaran. Mungkin sekitar 1,5 atau 2 km. Boleh jadi anda sekarang tersenggal-senggal hebat. Jantung berdegub kencang. Tetap tarik nafas banyak-banyak. Biarkan udara memenuhi tubuh anda. Seolah anda berenang-renang di samudera oksigen dan lautan keringat.

Mungkin anda tak percaya, tetapi saya yakin seyakin-yakinnya bahwa olahraga pagi adalah motivator terhebat yang pernah saya temui. Lupakan Mario Teguh, Merry Riana, Tung Desem atau siapa pun. Lupakan kata-kata indah. Segera berolahraga. Nikmati keringat. Sadarilah nafas yang terengah-engah. Rasakan jantung berdetak keras. Itulah sumber pikiran positif yang akan melindungi anda sepanjang hari.

2 Mei 2016