Tips Mencegah Pencurian oleh Karyawan

Pencurian yang dilakukan karyawan sendiri bukan berita baru dan selalu saja terjadi. Cegahlah sejak dini daripada anda menyesal di kemudian hari.

Selalu saja ada berita di koran tentang pencurian yang dilakukan oleh karyawan pada perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan-karyawan yang nakal ini bukannya bekerja untuk memajukan perusahaan, malah menggerogoti perusahaan. Ada yang mencuri barang-barang dagangan, menggelapkan uang kantor, hingga mengambil perlengkapan kerja.

Pencurian, baik besar maupun kecil, sangat merugikan pemilik usaha. Yang paling menyakitkan adalah saat mengetahui tindakan jahat itu justru dilakukan oleh karyawan yang selama ini dipercaya. Ya, seringkali tindak kejahatan pencurian di kantor dilakukan oleh mereka yang memegang kepercayaan; seperti petugas gudang, petugas keamanan, hingga kasir.

Daripada anda menyesal di kemudian hari, ada baiknya anda mulai memikirkan bagaimana mencegah terjadinya tindak kejahatan pencurian di tempat usaha anda. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.

1. Jangan pelihara benalu

Periksalah latar belakang kehidupan dan keuangan karyawan. Karyawan dengan latar belakang baik akan menunjukkan perilaku yang baik pula. Sedangkan karyawan yang diketahui sering membolos, tidak disiplin dengan jam kerja, suka mabuk-mabukan, berjudi, pernah dipergoki mencuri, terkenal banyak berhutang, harus diawasi dengan ketat. Jika perlu bebaskan mereka dari pekerjaannya. Anda juga patut curiga pada karyawan yang bergaya hidup lebih mewah dibanding penghasilannya. Atau, karyawan yang menolak keras diberlakukannya sistem keamanan baru.

2. Pasang perangkat keamanan

Pekerjakan satuan pengamanan yang terlatih dengan baik. Pasang alat-alat keamanan, seperti CCTV, alarm dengan sensor, password pada pintu-pintu ruangan penting, pintu dengan sistem remote, sistem barcode untuk penyimpanan barang, ruangan berdinding dan berpagar besi, dan lain-lain. Semakin tinggi nilai barang yang anda simpan di perusahaan, semakin tinggi pula nilai investasi yang anda butuhkan untuk melindunginya.

3. Jangan biarkan karyawan bekerja sendirian tanpa pengawasan

Jangan memberi kesempatan bagi pikiran jahat untuk mewujudkan kejahatannya. Selalu pekerjakan dua orang bagi mereka yang bertugas di gudang, toko, showroom, dan lain-lain. Rotasi mereka secara berkala agar tidak menjadi akrab. Terapkan sistem kontrol satu sama lain.

4. Periksa karyawan saat keluar masuk tempat kerja

Body search atau melakukan pemeriksaan secara fisik mungkin terkesan tidak manusiawi, namun cara itu dilakukan banyak perusahaan untuk mencegah karyawan membawa barang-barang milik perusahaan tanpa ijin. Hal ini dilakukan terutama pada karyawan bagian toko atau gudang. Catat keluar masuk karyawan, terutama di luar jam kerja, jam lembur, hari libur, saat cuti. Periksa jika mereka bekerja hingga pulang larut malam atau datang sangat pagi-pagi sekali.

5. Terapkan sistem pengawasan internal

Setiap permintaan barang harus disertai dokumen yang ditandatangi oleh atasan. Awasi mereka yang sering meminta perlengkapan kerja. Pembelian harus dilakukan oleh orang yang berbeda dari yang menerima dan yang menggunakan. Perjelas dan perketat aturan kas bon. Larang kasir atau bagian penagihan menerima pembayaran tunai. Seluruh peneriman uang kantor dari rekanan harus melalui rekening bank. Batasi jumlah uang yang disimpan di brankas kantor. Lakukan pemeriksaan stok secara acak dan mendadak. Periksa semua barang yang keluar lokasi kerja. Tentu, masih banyak lagi cara untuk melakukan pengawasan internal yang jika dirasa perlu, anda harus menerapkannya.

6. Awasi tempat pembuangan sampah

Ya, tempat sampah seringkali menjadi tempat transit penjahat menyimpan hasil jarahannya. Bukan hanya itu, awasi pula lokasi-lokasi berikut: tempat pembuangan limbah, toilet, kantin, taman, tempat parkir, semak-semak, gardu listrik, gudang barang bekas, tempat menyimpan peralatan kebersihan, dapur dan lain-lain. Semua tempat yang tak anda sangka-sangka adalah lokasi penyimpanan hasil curian yang ideal. Secara rutin, lakukan pembersihan di tempat-tempat tersebut.

7. Batasi hak untuk memasuki tempat-tempat tertentu

Tidak semua karyawan boleh keluar masuk semua ruang komputer, kantor manajemen, ruang rapat, toko, gudang, brankas, ruang file (jangan sampai mereka mencuri dokumen), dan lain-lain. Bila perlu pasang pintu dengan password di setiap ruangan penting. Catat karyawan yang keluar masuk ruangan tersebut.

8. Ciptakan suasana kerja yang positif

Karyawan yang bahagia dengan dengan pekerjaannya akan mempunyai rasa memiliki perusahaan. Mereka akan bertindak hati-hati dan cenderung lebih jujur. Tunjukkan komitmen anda terhadap kejujuran, disiplin, dan keamanan tempat kerja. Berilah contoh. Jika terjadi penyimpangan, jangan ragu-ragu untuk menegakkan aturan dengan tegas. Bila terjadi tindak kriminal, jangan segan melibatkan aparat kepolisian untuk menyelesaikan. Ini akan menjadi contoh bagi karyawan yang lain.

9. Terapkan sistem penyimpanan barang yang rapi

Pernahkan anda mendengar istilah 5S, yaitu tentang sistem penyimpanan dan pengelolaan barang-barang dengan rapi. Sistem ini memungkinkan kita mengetahui dengan cepat dan secara visual jika terjadi perubahan yang tak diinginkan. Ini bisa mencegah terjadinya pencurian dan penyelewengan. Atas barang-barang yang sangat penting, sebaiknya anda simpan di deposit box di bank atau pihak luar.

10. Siapkan kotak aduan anonim untuk melaporkan jika terjadi sesuatu yang mencurigakan

Berikan kesempatan karyawan untuk melaporkan dugaan terjadinya kejahatan melalui sistem tertutup agar mereka tidak khawatir akan keberlangsungan pekerjaan mereka. Ini bisa berupa, alamat email atau kotak post yang langsung anda terima. Jika ada laporan yang masuk, lakukan investigasi secara tertutup pula. Jika perlu, berikan imbalan atau penghargaan bagi mereka yang berani melaporkan adanya penyimpangan.