Tips Menangani Barang Dagangan Yang Tak Laku

Barang dagangan tak laku adalah fenomena. Meski begitu, bukan berarti anda bisa menganggapnya sebagai hal biasa. Anda harus segera mengambil tindakan supaya terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Bersyukurlah jika seluruh barang dagangan kita laku terjual. Namun di hampir setiap toko atau tempat usaha, selalu saja ada beberapa jenis barang dagangan yang tak laku. Sebagian barang terpajang di rak selama berbulan-bulan tanpa sempat dihiraukan. Sebagian yang lain mungkin malah sudah lebih dari setahun teronggok di gudang dan berdebu. Barang yang tak laku ini, atau biasa disebut dengan istilah “dead stock” alias “stok mati”, bisa membebani keuangan usaha. Oleh karena itu perlu segera ditangani supaya usaha anda terhindar dari kerugian akibat barang rusak.

Langkah pertama, tentu mengetahui sebab musabab barang tersebut tak laku. Apakah karena salah perencanaan, membeli terlalu banyak dibanding permintaan? Atau, salah dalam memajang sehingga tak menarik perhatian pembeli? Atau, sebab-sebab lain? Berikut beberapa ide menangani barang dagangan yang tak laku agar bisa segera dikonversi menjadi uang.

1. Kembalikan pada pemasok

Tentu tak semudah itu. Anda perlu mempelajari perjanjian jual beli dengan pemasok, apakah ada ketentuan yang membolehkan untuk mengembalikan barang tersebut ke pemasok. Jika ada, pastikan anda memenuhi syarat batas waktu dan kondisi barang yang boleh diretur.

2. Tukar dengan barang lain

Bila pemasok anda keberatan untuk menerima retur barang dagangan yang tak laku tersebut, tawarkan untuk menukarnya dengan barang lain yang bernilai setara.

3. Pindahkan ke gerai lain

Jika anda mempunyai beberapa gerai atau toko, pindahkan barang yang tak laku tersebut ke gerai atau toko di lokasi lain. Mungkin setelah diputar secara rutin dari satu toko ke toko lain, barang dagangan anda bisa menarik perhatian pelanggan.

4. Perbaiki cara anda memajang

Mungkin cara anda memajang barang dagangan tersebut kurang menarik perhatian pembeli. Coba tempatkan barang tersebut di rak depan, atau rak khusus, atau dekat rak barang-barang yang sedang laku keras. Usahakan barang dagangan anda terlihat oleh pelanggan.

5. Tawarkan

Bila anda ingin barang dagangan tersebut bisa terjual, maka tak ada cara yang lebih manjur selain menawarkannya langsung pada pembeli. Inilah ujian yang sesungguhnya dari seorang penjual; yaitu bisa menjual barang dagangan yang semula tak menarik perhatian pembeli.

6. Beri diskon

Harga yang mahal mungkin membuat pelanggan tak tertarik. Hitung secara cermat, apakah anda masih bisa mendapatkan cukup keuntungan dari program diskon tersebut? Namun demikian, demi terhindar dari kerugian akibat uang anda mati, tak ada salahnya menjual dengan harga pokok. Asal anda tak rugi, dan anda bisa mendapatkan uang anda kembali, maka sudah cukup baik.

7. Naikkan harga

Aneh tapi nyata, sebagian pembeli justru memandang sebelah mata barang yang dijual dengan harga murah. Ada kalanya menaikkan harga malah membuat pembeli tertarik. Tentu saja cara ini hanya berlaku pada barang-barang tertentu, seperti fashion, atau aksesoris.

8. Jual dalam sistem paket

Buat program subsidi silang dengan menjual secara paket barang dagangan yang tak laku dengan barang lain yang mempunyai fungsi linier. Misal, sendok goreng yang tak laku dengan minyak goreng.

9. Kemas ulang

Mungkin barang dagangan anda tak laku karena masalah kemasan. Anda bisa mengemas ulang barang yang tak laku dalam kemasan yang lebih kecil agar harga menjadi lebih terjangkau. Tentu anda harus memperhitungkan biaya pengemasan ulang agar tak semakin rugi.

10. Simpan lalu jual di musim berikut

Jangan terburu panik bila barang anda tak laku. Mungkin saja, musim atau tren barang tersebut sudah lewat. Simpan saja dengan baik dan rapi dalam gudang, lalu jual kembali di musim berikut. Tentu saja, cara ini lebih cocok bagi barang-barang dagangan musiman.

11. Jual ke pasar sekunder

Bila anda khawatir menjual barang harga murah secara langsung di toko bisa mempengaruhi image usaha, anda bisa melemparnya ke pasar sekunder. Pernahkah anda berpikir, apa yang dilakukan oleh pedagang buah jika dagangan mereka tak laku? Sebelum buah-buah mereka rusak dan terbuang begitu saja, mereka menjualnya ke pabrik atau usaha makanan untuk digunakan sebagai bahan baku selai, sirup atau perasa.

12. Proses menjadi produk lain

Anda bisa meningkatkan nilai barang dagangan dengan memprosesnya menjadi barang jadi lain. Misal, mengubah buah-buah sisa menjadi produk rujak manis, es jus, serbat buah, dan lain-lain.

13. Donasikan

Jika anda tak mau repot-repot dan berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk bertindak lebih dari sekedar berdagang, mengapa tidak mendonasikan saja barang-barang dagangan yang tak laku tersebut pada orang lain. Pasti ada orang yang dengan senang menerima dan membutuhkan donasi anda. Ada pengusaha rumah makan yang setiap malam membungkus masakan yang hari itu tak laku terjual dan membagikannya pada pemulung, tukang becak atau orang-orang lain di sekitar rumah makannya. Mungkin secara financial memang merugi, namun jika anda percaya bahwa tak ada amal yang sia-sia, maka ini bisa menjadi bagian dari ibadah bukan?

Tentu tidak semua cara bisa diberlakukan pada semua jenis barang. Barang-barang yang memiliki masa manfaat yang terbatas, seperti produk-produk makanan atau bahan makanan, membutuhkan trik yang berbeda dengan produk-produk garmen. Sepanjang anda tahu mengapa barang anda tak laku, maka anda bisa menemukan cara pemecahannya. Semoga berhasil.