Anggapan Yang Salah Tentang Usaha Rumah Makan

Usaha rumah makan seringkali menjadi pilihan pertama seseorang untuk berwirausaha. Mereka beranggapan usaha ini relatif mudah dan menguntungkan.

Usaha rumah makan selalu menggiurkan, terlebih lagi bagi anda yang mempunyai ketrampilan memasak di atas rata-rata. Anda pasti tertarik melihat sebuah rumah makan yang laris manis dipenuhi pengunjung. Jika anda mencicipi masakan dari rumah makan tersebut, mungkin anda berpikir, “Kalau seperti ini saja, saya bisa membuatnya.” Lalu anda berpikir dapat membuat usaha rumah makan yang tak kalah laris.

Apa yang anda pikirkan tidak salah. Anda bisa membuat rumah makan sendiri. Banyak orang berlomba-lomba mendirikan usaha rumah makan, bahkan ada yang melakukan ekspansi besar-besaran. Namun jika diamati, tidak sedikit usaha rumah makan yang tutup atau beralih tangan, padahal masakan mereka tak kalah enak.

Kegagalan usaha rumah makan dimulai jauh sebelum anda mewujudkannya; yaitu ketika anda mempunyai anggapan yang keliru tentang usaha ini. Kekeliruan ini membuat anda melakukan kesalahan dalam persiapan dan pengelolaannya. Berikut beberapa anggapan salah tentang membuka usaha rumah makan.

1. Usaha rumah makan mempunyai pasar yang luas

Pernahkah anda menyadari bahwa di setiap kota ada lebih banyak rumah makan dibanding usaha lain? Itu menunjukkan tingkat persaingan usaha rumah makan sangatlah ketat. Kini usaha rumah makan semakin tersegmentasi dan menyasar pelanggan yang terbatas. Anda harus mempunyai konsep yang jelas tentang rumah makan impian anda. Sudah bukan jamannya lagi membuka rumah makan untuk semua orang. Agar dikenal, rumah makan anda harus mempunyai kekhasan/keunikan yang menjadi andalan utama.

2. Keuntungan usaha rumah makan adalah 100%

Untuk usaha rumahan, hal ini mungkin saja terjadi karena pengusaha tidak perlu membeli peralatan masak. Mereka memanfaatkan peralatan masak pribadi. Namun untuk membuka usaha rumah makan anda harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk keperluan selain peralatan masak. Mereka yang mengira profit usaha rumah makan adalah 100% biasanya tidak menghitung berapa besar investasi yang dikeluarkan untuk memulai usaha ini. Pikirkan proyeksi keuangan usaha anda masak-masak.

3. Usaha rumah makan adalah usaha segala jaman

Anggapan ini benar jika anda melihat bahwa masih ada rumah makan-rumah makan jaman baheula yang tetap berdiri sampai sekarang. Namun jumlahnya sangat sedikit. Usaha rumah makan tidak kebal terhadap perubahan. Bahkan sangat rentan terhadap kenaikan harga-harga bahan baku, cuaca, kondisi ekonomi masyarakat, dan lain-lain. Tugas anda adalah melakukan inovasi usaha.

4. Usaha rumah makan itu gampang

Usaha rumah makan adalah usaha yang menuntut kerja keras sejak pagi buta hingga larut malam. Bayangkan ini: untuk mendapatkan bahan baku segar dengan harga terbaik, anda harus pergi ke pasar jauh sebelum matahari terbit. Setelah itu anda harus memasak dan melakukan banyak persiapan agar rumah makan anda buka tepat waktu. Sepanjang hari anda harus menunggui rumah makan dan melayani permintaan pelanggan yang macam-macam. Malam hari ketika semua orang mulai beranjak tidur, anda baru menutup pintu, membersihkan peralatan, menghitung kas, memeriksa stok lalu bersiap untuk belanja lagi. Jika anda tak cukup tangguh dan bermental prima, sebaiknya lupakan saja usaha ini.

5. Usaha rumah makan tak lebih dari soal masak-memasak

Pernahkah anda mengalami kekecewaan saat menerima pelayanan yang buruk dari sebuah rumah makan? Pelanggan yang kecewa tidak peduli dengan kelezatan masakan anda. Usaha rumah makan bukan melulu soal masakan. Ini soal layanan. Selain mementingkan kualitas masakan, anda harus membagi perhatian pada kualitas layanan; seperti kecepatan, ketepatan, keramahan, kebersihan.

6. Lebih mementingkan rasa masakan dibanding hal-hal lain

Selain rasa yang menjadi bagian intrinsik dari makanan, pelanggan juga ingin mendapatkan suasana. Ada contoh sederhana untuk memahami hal ini: jagung bakar yang dijajakan di warung gunung yang sejuk terasa lebih lezat dibanding di pinggir jalan kota Jakarta. Rasa jagung bakar adalah faktor intrinsik. Sedangkan suasana pegunungan adalah faktor ekstrinsik yang dicari orang lain. Itu kenapa pengusaha rumah makan berusaha keras mendapat lokasi strategis. Mereka membangun rumah makannya dengan dekorasi dan desain khas. Mereka mengemas suasana tertentu yang disukai pelanggan.

7. Menganggap masakan anda enak dan disukai semua orang

Ketrampilan anda memasak adalah modal utama. Tetapi anda menjual masakan pada orang lain yang mempunyai bermacam-macam selera. Apa yang anda anggap enak belum tentu diterima oleh pelanggan. Lakukan survey sebelum membuka usaha. Adakan uji coba terhadap resep-resep andalan anda. Kritikan terhadap masakan anda adalah masukan yang berharga agar anda bisa memenuhi selera konsumen.

8. Anda bisa membuka rumah makan sendiri

Anggapan ini tentu saja tidak sepenuhnya keliru. Namun ada baiknya anda menggunakan jasa konsultan profesional yang telah berpengalaman membangun usaha rumah makan. Ini akan memudahkan anda untuk memulai usaha. Anda juga bisa bekerja sama dengan pewaralaba.

9. Mengira rumah makan anda akan ramai dikunjungi pelanggan pada hari pertama

Semua pengusaha berharap rumah makannya dipenuhi pengunjung pada hari pertama. Ini mendorong pengusaha untuk terburu-buru membuka rumah makan sesegera mungkin, dan mengabaikan persiapan yang matang. Kekecewaan pelanggan akibat persiapan yang kurang baik sulit untuk diobati. Bersiaplah menghadapi realitas persaingan.

Usaha rumah makan bukan lagi sebuah usaha yang berpusat pada keunggulan juru masak. Memang benar masakan yang sedap adalah andalan utama. Namun perlu diingat bahwa usaha rumah makan memerlukan persiapan dan manajemen di luar dapur yang tak kalah rumit. Usaha rumah makan sebenarnya adalah industri yang harus dikelola secara benar, didukung oleh manajemen yang efektif serta efisien.