Pelajaran entrepreneurship dari Steve Jobs adalah fokus, fokus dan fokus. Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian pada produk terbaik dan menyingkirkan apa yang tidak diperlukan.
Tak habis-habisnya orang membicarakan Steve Jobs. Suka atau tidak, Steve Jobs adalah seorang entrepreneur besar di bidang teknologi. Apple dan Pixar adalah dua perusahaan yang pernah didirikan dan disentuhnya menjadi perusahaan bernilai tinggi dan memberikan keuntungan yang mengagumkan.
Steve Jobs adalah seorang inovator yang menggagas berbagai perangkat dan paten-paten menarik. Produk-produk Apple, seperti iPod, iPhone, iPad, iTunes telah banyak mengubah cara orang berinteraksi, meningkatkan produktivitas dan menikmati kehidupan. Bahkan toko retail Apple Store yang didirikan ditiru banyak perusahaan lain.
Ada banyak artikel tentang Steve Jobs yang menggambarkan bagaimana ia bisa melakukan semua keberhasilan itu. Ruang di sini tak cukup untuk membahas seluruh pemikirannya. Namun 7 pelajaran entrepreneurship terpilih dari Steve Jobs berikut mudah-mudah dapat mencerminkan dan menginspirasi kita.
1. Fokus, fokus, fokus
“That’s been one of my mantras: focus and simplicity”, inilah sihir Steve Jobs yang paling ampuh. Kehebatan fokus tergambar dari kondisi perusahaan Apple yang bernilai lebih dari 30 milyar USD, namun hanya memiliki tak lebih dari 30 jenis item produk saja. Bandingkan dengan perusahaan lain yang berlomba-lomba membuat produk sebanyak-banyaknya demi memenangkan pasar. Fokus membuat Apple benar-benar bisa memusatkan perhatian hanya pada produk terbaik. Bukan hanya terbaik, melainkan terhebat.
2. Sederhana dan lebih sederhana lagi
Simplicity atau kesederhanaan adalah mantra sakti kedua dari Steve Jobs. Filosofi ini tercetak pada brosur pemasaran Apple pertama kali, “Simplicity is the ultimate sophistication”. Banyak orang menganggap sesuatu yang kompleks dan penuh variasi lebih baik dibanding kesederhanaan. Pada kenyataannya, untuk menemukan kesederhanaan dibutuhkan upaya keras dan sangat terfokus. Perhatikan desain produk-produk Apple yang sederhana. Ia tampak klasik dan tak mudah lekang dimakan waktu. Bandingkan dengan produk-produk lain yang menampilkan desain rumit dan tampak canggih itu, ia segera tampak membosankan dan perlu diganti dengan yang baru.
3. Katakan, tidak
Diperlukan keteguhan hati yang sangat kuat dalam mempertahankan prinsip “focus and simplicity”. Sebagai petinggi perusahaan, kita dapat membayangkan Steve Jobs selalu kebanjiran ide, usul dan proposal, baik tentang produk, sistem maupun layanan. Namun melihat betapa sedikitnya produk yang dihasilkan Apple, kita dapat membayangkan Steve Jobs adalah tukang jagal berdarah dingin yang tega mengatakan “tidak” pada banyak ide dan tetap fokus pada apa yang diyakininya sebagai yang terbaik. Namun demikian, Steve Jobs tetap mengakui bahwa itu bukan untuk meremeh ide-ide tersebut, sebagaimana kutipan kalimatnya berikut, “I’m as proud of what we don’t do as I am of what we do.”
4. Tuntut yang terbaik
Dalam buku dan tulisan tentang biografinya, Steve Jobs dikenal sebagai seorang yang sangat.. sangat sulit. Ia sendiri mengatakan, “My job is not to be easy on people. My job is to make them better.” Menuntut yang terbaik adalah keharusan bila kita ingin menghasilkan produk-produk terbaik. Tak heran jika Apple dikenal sebagai perusahaan gudang profesional kelas A+. Banyak mantan pekerja Apple yang ternyata sukses dengan perusahaannya sendiri. Seperti, Reid Hoffman, pembesut LinkedIn, situs jejaring sosial kaum profesional. Bahkan Andy Rubin, penggagas Android yang menjadi lawan tangguh IOS milik Apple adalah mantan engineer Apple.
5. Gigih sejak awal sampai akhir
“I’m conviced that about half of what separates the successful entrepreneurs from the non-successful ones is pure perseverance,” jelas Steve Jobs. Yang membedakan seseorang yang sukses dan yang tak sukses adalah kegigihannya dalam memperjuangkan ide dan keyakinannya.
6. Dahulukan produk, kemudian profit
“My passion has been to build an enduring company where people were motivated to make great products. Everything else was secondary,” adalah pernyataan penuh keberanian Steve Jobs sebagai seorang entrepreneur yang meyakini bahwa semestinya keuntungan perusahaan datang dari produk-produk hebat. Dalam bukunya “Inside Apple”, Adam Lashinsky menulis “Apple tidak pernah berbicara tentang Apple. Apple berbicara tentang produk Apple.”
7. Ciptakan pasar anda sendiri
Jauh sebelum teori Blue Ocean dirumuskan, Steve Jobs telah meyakini perlunya bermain di lautan sendiri. Idiom terkenal dari Steve Jobs tentang hal ini terdengar agak arogan, “The consumer doesn’t know what he or she wants until we make it”, namun itulah yang membuat produk-produk Apple berbeda dan digemari banyak orang.