# 1
TV mati
lalu malam
jadi sepi
# 2
Sepasang sumpit
tak ada kanan
tak ada kiri
# 3
Hujan
mati lampu
saatnya main bayang-bayang
# 4
Bayang itik di dinding
tiba-tiba memucat
listrik kembali nyala
# 5
Minggu pagi
berebut sambal terasi
dengan jari-jari telanjang
# 6
Di cermin
semburat uban
bagai kembang jambu
# 7
Seekor lalat
terbang malam-malam
lemburkah kau kawan?
# 8
Buram ini bukan salah tv
tapi aku
tak pakai kacamata
# 9
Bagai sapa kerabat
derit pagar depan
tak butuh pelumas
# 10
Berbagi makan malam
aku biarkan seekor semut
membawa lari sebutir gula
# 11
Meski deras jatuh di atap
di balik genting bocor
hujan menetes satu-satu
# 12
Bukan sup panas
sebab lepuh di bibir
terburu aku menghirupnya
# 13
Dengan pisau dapur seadanya
sekupas apel pun
beraroma bawang putih muda
# 14
Tanpa suara
lilin menerangi tv mati
dan selembar koran
# 15
Di atap seng
hujan turun
lebih nyaring
# 16
Tanpa teh hangat
bagaimana pagi
bisa dimulai?
# 17
Seleret kilat
anak-anak menutup telinga
lebih cepat dari suara guruh
# 18
Bukan kerikil
tapi lumut tak kasat
membuatku tergelincir
# 19
Biji cabai
di lubang gigiku
pedas sedari tadi
# 20
Tengah malam
semut menggotong remah-remah
entah ke mana
# 21
Angin mengipas
geriak atap seng serupa hujan
kami keluar, mencari-cari mendung di langit jauh
# 22
Setengah mengantuk
menyampirkan handuk
jatuh dan basah
Januari – Februari 2011