Saat itu usia saya menjelang 45. Tak mampu lari lebih dari 100 meter. Itu jelas! Apakah Tuhan memang menakdirkan saya demikian? Mungkin, ya!
Saat itu usia saya menjelang 45. Tak mampu lari lebih dari 100 meter. Itu jelas! Apakah Tuhan memang menakdirkan saya demikian? Mungkin, ya!
Setelah Star Wars 7 datanglah Superman vs Batman. Setelah itu apa? Kehebohan apa lagi yang akan menjadi tema kehidupan kita? Anak saya tahu jawabannya.
Zaman telah berubah. Sekarang mereka yang butuh pinjam uang tak sungkan lagi memaksa-maksa yang dimintai tolong. Anda berani meminjami uang, ya harus berani repot.
Bolehkah saat di kafe, saya minta barista untuk membuatkan cappucino dari kopi sachetan merek tertentu? Jika boleh, saya pasti korban cuci otak iklan kopi sachetan.
Beberapa kali saya tergiur menerima tawaran kredit tanpa agunan. Hasilnya, pinjaman itu justru habis untuk hal-hal yang tidak perlu dengan macam-macam alasan.
Puluhan tahun telah berlalu, tetapi rombongan moge masih tetap dengan perilaku purbanya. Membunyikan knalpot dan sirene yang memekakkan telinga. Menunjuk-nunjuk dan menyuruh orang lain minggir.
Kalau boleh, saya tidak dipanggil kakek, atau eyang, atau simbah oleh cucu saya. Bagaimana kalau saya dipanggil “Yangbro”. Kependekan dari Eyang + Brother..!
Dulu anak-anak tak tertarik makan tempe dan tahu. Tetapi, berkat tepung bumbu, mereka mau makan tempe tahu dengan lahap. Seolah sedang menyantap bistik daging atau ayam panggang.
Selama duduk di penerbangan business class saya harus jaga image. Bergaya santai dan biasa saja. Seolah-olah duduk bersama penumpang-penumpang elit bukan hal istimewa.
Saya tidak habis pikir. Seorang kyai menyulut rokok dengan korek api bergambar seronok? Dan, beliau santai saja. Seperti sudah biasa.