Sebelum anda memutuskan membuka usaha rumah makan sendiri, ada baiknya anda menguji diri anda sendiri dengan pertanyaan: apakah usaha rumah makan cocok untuk anda.
Rasanya tak ada usaha yang begitu diminati banyak orang lebih dari rumah makan. Di bayangan banyak orang, usaha rumah makan selain memberikan keuntungan besar juga menyenangkan. Ini tak lepas dari pengalaman kita sejak kecil ketika diajak orangtua makan bersama di sebuah rumah makan. Selalu ada perasaan senang.
Hal itu tidak salah, namun kurang lengkap. Apa yang tampak tentang rumah makan hanyalah separuh dari realitas. Kita melihat rumah makan hanya dari meja makan. Jika kita memasuki dapur, maka kita akan menemukan separuh realitas yang lain yang tidak disadari pelanggan; yaitu kesibukan luar biasa.
Sebelum memutuskan untuk membuka usaha rumah makan, ada baiknya anda menguji diri sendiri dengan beberapa pertanyaan berikut, untuk mengetahui apakah usaha rumah makan cocok untuk anda? Apakah anda memiliki kualitas yang dibutuhkan oleh sebuah usaha rumah makan yang sukses?
1. Apakah anda bisa melayani orang lain?
Apakah anda tahu bagaimana menyenangkan orang lain? Membuat orang lain merasa istimewa? Memiliki kerendahan-hati yang alami? Kunci utama usaha rumah makan adalah pelayanan atau service yang baik pada pelanggan. Semua yang terlibat dalam usaha rumah makan harus memiliki jiwa pelayanan yang tinggi. Mulai dari anda sendiri, juru masak, kasir, pelayan rumah makan, sampai juru parkir sekali pun.
2. Apakah anda tidak marah ketika orang lain mengkritik masakan anda?
Pada umumnya orang akan jengkel ketika makanan yang susah payah dimasaknya dibilang “kurang asin”. Namun pengusaha rumah makan yang baik justru senang menerima kritik karena bisa menjadi masukan untuk memperbaiki cita rasa masakannya. Bukan hanya tentang masakan, anda juga harus terbuka menerima masukan tentang pelayanan anda.
3. Apakah mental anda cukup tangguh dalam menghadapi persoalan?
Apakah anda mampu menekan perasaan dan tetap tersenyum ramah pada pelanggan meski sejuta masalah sedang melanda? Apakah anda mudah “down” ketika rumah makan anda sepi pengunjung? Atau sebaliknya, gampang “naik darah” karena kerepotan menghadapi pelanggan yang membludak? Anda harus memiliki daya tahan yang tinggi terhadap stres.
4. Apakah anda mempunyai fisik prima?
Apakah anda siap bekerja lebih keras? Lebih lama? Tak beraturan? Dan tak mudah lelah? Usaha rumah makan menuntut anda bekerja mulai pagi buta sampai pagi buta keesokan harinya.
5. Apakah anda bisa memikirkan banyak hal dalam suatu waktu?
Dalam bahasa keren, apakah anda memiliki skill bekerja secara multitasking? Ini bukan soal fisik dan mental, melainkan ketrampilan intelektual dalam menghadapi masalah. Dapatkah anda memikirkan masalah harga bahan baku yang naik, pegawai yang keliru melayani, kekurangan stok, dan lain-lain?
6. Apakah keluarga anda mendukung usaha ini?
Apakah keluarga bisa menerima anda tidak bersama mereka saat akhir pekan, namun berada di rumah makan untuk melayani tamu-tamu? Apakah keluarga anda mengerti konsekuensi yang harus diterima ketika anda menjalani usaha ini?
7. Apakah anda siap menerima kenyataan bahwa penghasilan usaha rumah makan tidak tetap?
Usaha rumah makan rentan terhadap berbagai perubahan; baik itu perubahan cuaca dan kondisi alam, inflasi dan keadaan ekonomi masyarakat. Ini membuat penghasilan usaha rumah makan naik turun seperti roller coaster. Hari ini mungkin ramai pengunjung, namun sepi esok hari. Apakah anda memahami hal ini?
Pertanyaan di atas bukan soal ketrampilan memasak dan pengetahuan anda tentang makanan, melainkan kualitas diri anda terhadap usaha ini. Jika jawaban atas pertanyaan di atas adalah “ya”, maka selamat! Usaha rumah makan telah menemukan pemilik yang sejati.